HIDUPKATOLIK.COM – BEBERAPA hari sebelum pergantian tahun, biasanya akan ada penayangan kaleidoskop berita di salah satu stasiun televisi. Ada juga penayangan kaleidoskop itu dalam bentuk penulisan artikel pada suatu media baca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kaleidoskop adalah aneka peristiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat. Kaleidoskop yang dibuat bisa dalam bidang olahraga, kesenian, kriminal, politik, dan lain sebagainya. Kaleidoskop-kaleidoskop ini mau menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi disepanjang tahun itu, yang telah dilewati.
Pada zaman serba digital ini, saya juga tidak mau ketinggalan. Dan ikut mencoba mencari tahu, cara untuk membuat kaleidoskop melalui salah satu media online. Kaleidoskop yang saya buat adalah postingan sembilan rekaman gambar kegiatan saya, yang terpilih acak oleh suatu aplikasi media sosial selama tahun 2021. Gambar kegiatan itu sudah pernah saya bagikan di salah satu media sosial dan banyak menerima tanda jempol dari teman-teman.
Saya mencoba menganalisa kaleidoskop sembilan rekaman gambar tahun 2021 yang terpilih ini satu-persatu.
Gambar 1, 2, 4, 6, 7 dan 9 adalah rekaman gambar yang terjadi pada bulan Juni, Juli, dan September. Ketika itu saya bertugas sebagai relawan nonmedis Swadaya Vaksin di BSD dan Tanjung Kait-Mauk. Saya dan teman-teman relawan berusaha membantu pemerintah untuk mensukseskan program Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum. Vaksinansi Covid-19 itu terbagi bertahap untuk usia lansia, Dewasa 18+, Anak 12+ dan Anak 6+. Dengan peserta vaksinasi yang mulai dari 200 orang sampai dengan 1.000 orang perharinya, yang datang untuk ikut divaksin.
Gambar 3 adalah rekaman gambar pada bulan Mei. Ini adalah gambar ketika saya bersilahturahmi lebaran bersama teman-teman genk lari, dengan acara lari pagi santai bersama sejauh kurang lebih 8 km.
Gambar 5 adalah rekaman gambar pada bulan September, ketika itu saya diminta untuk menjadi lektor pada suatu acara pernikahan anak seorang sahabat.
Gambar 8 adalah rekaman gambar pada bulan Februari, ketika saya merayakan hari ulang tahun perkawinan yang ke 22 tahun bersama keluarga.
Inilah kesembilan rekaman gambar aktivitas saya selama tahun 2021. Suatu kaleidoskop hidup saya yang cukup berani karena dipenuhi dengan aktivitas pelayanan di luar rumah. Walaupun keadaan saat itu masih dalam situasi pandemi virus corona yang merajalela. Pusat perbelanjaan, perkantoran, sekolah, tempat ibadah sebagian ditutup demi keamanan dan untuk memutus rantai penyebaran pandemi ini.
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. (Yer. 1:7)
Saya sangat terkesan dengan ayat pada Kitab Yeremia ini. Tuhan memanggil saya dan anda untuk melakukan sesuatu atau pelayanan. Pelayanan yang bagaimana, dimasa sulit yang terjadi 2 tahun ini? Mungkinkah? Apa yang telah anda lakukan?
Saya hanya mencoba untuk menanggapi panggilan dan ajakan itu. Ajakan itu keluar dari bisikan hati nurani ini untuk mau terlibat didalamnya. Melayani melalui tenaga yang saya punya sehingga mungkin bisa membantu sesama. Demi kebaikan banyak orang serta pemulihan negara ini.
Saya bukan mau menyombongkan diri dalam melakukan pelayanan ini. Tetapi hanya itu yang bisa saya sumbangkan dan lakukan untuk bisa berpartisipasi didalam mensukseskan program Pemerintah dan Gereja tentunya. Di masa yang sulit, berbahaya, susah dan penuh dengan ketidakpastian.
Ketika panggilan tugas itu datang, saya berusaha siap untuk menanggapinya. Walaupun pasti ada ketakutan dan kekhawatiran bahwa saya akan terjangkiti atau sakit ataupun meninggal karena kegiatan ini. Tetapi bila tidak ada yang tergerak hatinya untuk membantu, mau berapa lama program pemerintah ini akan selesai atau terlaksana sesuai rencana? Semua ketakutan dan kekhawatiran itu saya serahkan hanya kepada Tuhan dan tidak lupa saya selalu mohon perlindungan dan belaskasih-Nya.
Suatu masa yang sulit dan butuh pengorbanan untuk bisa membantu mewujudkan harapan baru di tahun yang baru ini. Melepaskan tahun yang sudah lewat itu, yang penuh dengan tangis, sakit, kematian, penderitaan, keragu-raguan, kekhawatiran akibat pandemi Covid-19 ini.
Semua orang berusaha patuh pada protokol kesehatan yang sudah lama digaung-gaungkan dimana-mana. Pemakaian masker dan vaksinasi dijadikan sebagai syarat mutlak untuk bisa beraktivitas diluar rumah. Semua orang didunia ini pastinya berharap, dunia ini bisa pulih kembali, tidak ada lagi kedukaan dikarenakan Covid-19 ini.
Pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka kembali, roda ekonomi mulai bergerak perlahan tetapi pasti. Banyak usaha-usaha yang tutup, tetapi banyak juga usaha-usaha baru dan lebih kreatif secara digital bermunculan.
Sekolah sudah mulai ada penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka yang dilakukan secara bertahap. Anak-anak dengan sukacita bisa merasakan duduk di bangku sekolah dan belajar di kelas kembali. Bertemu dengan teman-teman baru secara tatap muka bukan secara digital lagi.
Gereja juga sudah mulai dibuka kembali secara bertahap. Kerinduan untuk bisa menyambut Sakramen Maha Kudus secara nyata terkabulkan. Merasakan kembali suasana keheningan dan sukacita berada di rumah Tuhan.
Kaleidoskop tahun yang telah berlalu adalah bekal awal untuk memasuki tahun yang baru. Tahun Baru yang penuh dengan harapan baru. Dan akan merekam kembali kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa baru. Mari kita menyusun harapan-harapan baru untuk menyosong hari-hari yang baru dengan semangat dan harapan baru.
Terima kasih Tuhan atas segala yang Engkau berikan kepada saya dan keluarga serta semua orang yang ada didunia ini. Untuk bisa melewati tahun 2021 yang telah berlalu, yang penuh dengan makna dan cerita baik suka maupun duka. Semoga tahun 2022 ini akan menjadi tahun yang penuh dengan harapan baru, sukacita dan rahmat kasih-Mu yang berlimpah bagi keselamatan umat manusia dan dunia ini.
Eviantine Evi Susanto, Kontributor, Ibu Rumah Tangga, Alumni KPKS Tangerang