HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa XXX, Rm.11:1-2a, 11-12, 25-29; Mzm.94:12-13a,14-15,17-18; Luk.14:1,7-11
SEBAGIAN besar dari orang merasa jijik terhadap mereka yang suka mempromosikan diri, namun sebenarnya masing-masing dari kita juga tidak ingin disepelehkan atau direndahkan. Yesus memberi sebuah ilustrasi sederhana dari Injil yang mampu merobohkan keangkuhan manusia. Memang tempat duduk yang “baik” di meja perjamuan
pesta, tidak hanya mencerminkan status sosial tetapi mungkin dapat menciptakan sebuah status baru. Misalnya, duduk dekat orang penting, mungkin akan mendapat perhatian orang itu selama beberapa jam, dapat menjual ide-idenya tanpa halangan, juga membuat orang lain berpikir bahwa anda orang penting.
Meskipun sulit bagi kita untuk menjadi “rendah hati”, kita memiliki panutan yang sangat baik untuk diteladani, seseorang yang menunjukkan kepada kita apa artinya mendahulukan orang lain dan menjadi teman bagi mereka yang tidak dianggap penting. Sang teladan itu adalah Yesus. Kendati Dia adalah anak Allah, namun Ia menjadi hamba yang rendah hati
bagi orang lain. Ia menunjukkan kepada kita apa artinya menganggap orang lain lebih penting dari diri sendiri, ketika Ia membersihkan kotoran dan debu dari kaki sahabat – sahabat-Nya. Mari kita belajar dari Yesus.
Sr. Grasiana, PRR , Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma