HIDUPKATOLIK.com – Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a, 8bc-9, 10-11ab, 14, 17; Mrk. 12:28b-34
MENJAWAB pertanyaan seorang ahli Taurat, Yesus mengajukan dua hukum sebagai hukum utama. Di dalam dua hukum ini tercakup kasih kepada Allah, sesama, dan diri sendiri, yang merupakan kesatuan tak terpisahkan. Trilogi kasih ini bersifat menyatukan, tidak membuat orang terpecah belah. Manusia bertumbuh utuh dalam kasih kepada Allah ketika ia tumbuh
dalam kasih kepada sesama dan dirinya sendiri.
Seorang aktivis sangat dihormati karena amal ibadah dan jasa luar biasa dalam pembangunan gedung gereja, namun ia sering menyakiti hati keluarganya dengan sikap tidak setia dan tidak memberi perhatian yang diperlukan. Atau seorang yang melindungi kesehatannya sedemikian rupa sehingga khawatir, lelah, dan tidak bersedia terlibat dalam kegiatan pelayanan apapun dengan dalih harus mencintai diri sendiri. Ada orang meninggal akibat kelelahan menolong orang lain, tidak pernah mengambil waktu untuk menjaga
atau merawat kesehatannya sendiri.
Kisah-kisah di atas adalah contoh kasih yang timpang bahkan mungkin egosentrik, tidak terjadi harmonisasi antara kasih kepada Allah, sesama, dan diri sendiri. Melayani Tuhan dan sesama tidak identik dengan mengabaikan kasih kepada diri sendiri. Begitu pula tindakan-tindakan mengasihi dan merawat diri sendiri, tidak perlu menjauhkan orang dari kasih kepada Allah dan sesama
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
