HIDUPKATOLIK.com – Flp. 4:10-19; Mzm. 112:1-2, 5-6, 8a, 9; Luk. 16:9-15
Paulus memiliki relasi yang sangat dekat dengan jemaat di Filipi. Hal ini tampak terlihat baik dalam sapaan Paulus kepada mereka maupun dalam dukungan jemaat untuk menopang pelayanan Paulus. Meski demikian Paulus tidak mau memanfaatkan kebaikan jemaat. Dengan tegas dalam suratnya Paulus sangat bersyukur atas kebaikan dan kemurahan hati jemaat di Filipi, namun Paulus berupaya untuk selalu mencukupkan dirinya dalam segala keadaan.
Pengalaman jatuh bangun Paulus mengajarkan dirinya menjadi pribadi yang selalu mengandalkan Tuhan. Tidak sombong ketika segalanya tercukupi namun juga masih bisa bersyukur ketika hidup menjadi terlalu berat untuk dijalani. Aneka masalah yang dihadapi Paulus, menghantar dirinya menjadi pribadi yang mampu mengandalkan Tuhan di dalam
segala. Hal itu tampak dalam kata-katanya yang begitu indah: “Segala perkara dapat
kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Sikap dan teladan Paulus ini sangatlahpenting dan dapat memberi inspirasi untuk setiap pengikut Kristus. Tidak jarang godaan dunia ini membuat kita selalu merasa kurang, tidak pernah puas, sehingga sulit untuk bersyukur dengan segala keadaan kita. Selain itu kita juga sering merasa sebagai pribadi yang paling malang di dunia ini. Berani berkata cukup
adalah sebuah kunci kebahagiaan dalam hidup Kristiani.
Romo Josep Ferry Susanto, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Imam Keuskupan Agung Jakarta