web page hit counter
Sabtu, 23 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pastor Roberto Malgesini Kehilangan Nyawa Ditangan Pria yang Ia Bantu

4.5/5 - (8 votes)

HIDUPKATOLIK.COMPaus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya setelah pembunuhan seorang imam Italia yang dikenang karena kepeduliannya terhadap para migran dan pengungsi.

Sebelum mengakhiri audiensi umum mingguannya pada 16 September, Paus memimpin umat beriman dalam doa hening untuk Pastor Roberto Malgesini, seorang imam dari Keuskupan Como, yang terbunuh pada 15 September.

Menurut Avvenire, surat kabar harian Konferensi Waligereja Italia, Pastor Malgesini (51), ditikam sampai mati oleh seorang pria tunawisma yang sakit jiwa. Pria ini adalah salah satu orang yang ia bantu.

Tak lama setelah jenazah imam berambut ikal itu ditemukan, Uskup Como, Mgr. Oscar Cantoni tiba di lokasi kejadian dan memberkati jenazah almarhum sebelum diambil oleh pihak berwenang. Dalam pernyataan yang dirilis hari itu, Mgr. Cantoni mengatakan Pastor Malgesini adalah seorang “martir amal kasih”.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

Paus dalam empatinya yang terdalam berkata, “Saya berterima kasih atas kesaksian – yaitu, kemartiran – dari kesaksian amal kasih ini terhadap yang paling miskin. Mari kita berdoa dalam keheningan untuk Pastor Roberto dan semua imam, suster, laki-laki dan perempuan awam yang bekerja dengan orang-orang yang membutuhkan, (mereka) yang dibuang oleh masyarakat.”

Avvenire melaporkan bahwa beberapa relawan dan migran yang dibantu oleh Pastor Malgesini adalah yang pertama kali menemukan jenazahnya di jalan. Tubuh imam yang terbunuh itu dibawa pergi di tengah air mata dan tepuk tangan dari orang-orang yang ia bantu, banyak dari mereka mengingat bagaimana imam jangkung itu membantu mereka yang paling membutuhkan.

Baca Juga:  Renungan Harian 23 November 2024 “Lepas Bebas”

“Dia seperti ayah bagi saya; ketika saya tiba dari Rumania, sendirian, tanpa rumah atau pekerjaan, dia adalah orang pertama yang membantu saya,” sebut Gabriel Nastase mengatakan kepada Avvenire, 15/9/20. “Saya menemukan pekerjaan kemudian, tetapi saya selalu berhubungan dengannya. Jika saya membutuhkan obat, jika saya perlu ditemani kunjungan (dokter), saya akan meneleponnya. Dia tidak pantas mati seperti itu; Saya berharap ada keadilan,”imbuhnya lagi.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan 15 September, Konferensi Waligereja Italia menyampaikan belasungkawa kepada Keuskupan Como. Pastor Malgesini, Konferensi Waligereja Italia berkata, “adalah seorang kudus karena kesederhanaannya, cinta yang dia berikan kepada semua orang, penghargaan yang dia terima dari begitu banyak orang  bahkan mereka yang tidak percaya kepada Kristus dan untuk persaudaraan dan bantuan suportif yang ingin dia berikan kepada semua orang.”

Baca Juga:  MAJALAH HIDUP EDISI TERBARU, No. 47 TAHUN 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles