HIDUPKATOLIK.com – Sinode menjadi momen penting bagi Keuskupan Agung Medan (KAM) untuk merumuskan keputusan penting bagi misi keuskupan. Tema keluarga menjadi misi bersama.
MALAM semakin larut, musik gondang masih bertalu. Temaram lampu menambah syahdu pentas seni di halaman tengah Rumah Pembinaan Fransiskan (RPH) Nagahuta, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Rabu, 7/9. Pementasan ini mengawali Sinode VI Keuskupan Agung Medan yang berlangsung hingga Minggu, 11/9. Sedikitnya 298 peserta berpartisipasi dalam sinode. Sinode dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap didampingi Uskup Agung Emeritus Medan Mgr Alfred Gonti Pius Datubara OFMCap, dan Ketua Penyelenggara Sinode Pastor Emmanuel J. Sembiring OFMCap.
Merefleksikan tema Sinode VI, “Keluarga, Gereja Kecilâ€, Mgr Anicetus Sinaga mengajak umat untuk melihat peran orangtua dalam tiga tugas Kristus, yaitu sebagai guru, imam, dan gembala. Orangtua dengan perkataan maupun teladan harus menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak. Ini sesuai falsafah Suku Batak dalam nyanyian kesayangan, Anakhonhi do na umarga di ahu, ‘Anakkulah yang paling berharga bagiku’. Mgr Anicetus Sinaga berharap, orangtua dapat memelihara panggilan rohani mereka dengan meneladani keluarga St Louis dan Zelie Martin, orangtua St Thérésia Lisieux. “Keluarga Louis telah membuktikan bagaimana menjadi orangtua yang berfungsi sebagai guru, imam, dan gembala,†ujar Mgr Anicetus Sinaga.
[nextpage title=”KELUARGA, GEREJA KECIL”]
Sementara Pastor Emmanuel mengatakan, melalui sinode ini umat diajak memaknai pesan Paus Yohanes Paulus II dalam Amanat Apostolik Familiaris Consortio No. 48-49. “Keluarga berfungsi sebagai bentuk terkecil dari Gereja. Dengan caranya yang khas, keluarga ikut ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja, yakni mewartakan karya keselamatan Allah,†ujar Pastor Emmanuel.
Dalam pembukaan sinode, tokoh-tokoh agama dan pemerintah turut hadir, seperti Ketua PGI Sumatera Utara Pendeta Jamiliin Sirait, Ketua FKUB Maratua Simanjuntak, Dirjen Bimas Katolik RI Eusebius Binsasi, mewakili Bupati Simalunggung JR Saragih, dan Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara Roberson Simatupang.
Yusti H. Wuarmanuk (Pematangsiantar)