HIDUPKATOLIK.com – Sukses dapat diraih oleh siapapun, termasuk para lulusan SMK.
SMK Bisa! Disorakkan sebanyak tiga kali oleh Ketua Majelis Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta (MPK KAJ), Romo J. Heru Hendarto, SJ. Pekikan itu disambut meriah oleh para peserta job fair dari 14 SMK se-KAJ. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Kepala Sekolah, Sekolah Menengah Tingkat Atas (MKS-SMTA) MPK KAJ di di Aula Vincentius, Kramat, Jakarta Pusat, Jumat, 7/2/2020.
Dalam sambutannya, Romo Heru sangat mengapresiasi rekan MKS yang sudah membuat
kegiatan yang sudah cukup lama diimpi-impikan dan akhirnya tercapai pada tahun ini. Menurutnya,
Kegiatan ini adalah sebuah kreatifitas yang layak untuk dikembangkan. “Mengapa? Sebagai pelaku pendidikan, bagi saya, setiap kreatifitas adalah sebuah ajang untuk tumbuh dan berkembang. Setiap terobosan adalah sebuah kesempatan untuk kita belajar,” ujarnya.
Romo Heru menghimbau dalam perjumpaan ini,
banyak hal yang menjadi bahan untuk belajar, tak
hanya bagi siswa tapi juga para guru. Dalam job fair ini, siswa belajar untuk tahu apa saja yang sekiranya dibutuhkan di dunia kerja. Begitu pula, tambah Romo Heru, dari dunia industri dan usaha dapat memberikan timbal balik bagi para tenaga didik di SMK agar semakin terpacu untuk terus
berkembang. “Ada 21 SMK di bawah naungan KAJ, namun masih ada tujuh domba yang hilang. Tentu ini menjadi sebuah PR (pekerjaan rumah-Red) kita bersama untuk merangkul mereka. Tahun depan semoga 21 SMK bisa menjadi peserta job fair,” bebernya.
Mengusung tema, “Melayani Lebih Baik dalam Memberikan Peluang Kerja”, Ketua Panitia Job Fair SMK KAJ, Ignatius Sigit Rinta Padmaka mengatakan, persiapan kegiatan in memerlukan waktu lima bulan. Para tenaga pendidik dari 14 SMK KAJ bekerjasama mengusung kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan sekitar 20 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.
Bagi Sigit, fokus sebuah sekolah vokasi, atau dapat disebut dengan rohnya, adalah menyiapkan peserta didik untuk siap bekerja. Maka dari itu, dengan job fair, peserta didik mendaptakan input bagi kehidupan mereka. “Sebagai.tenaga pendidik, kita tidak lepas tangan kepada anak didik kita,” ujarnya.
Job fair SMK KAJ 2020 merupakan kegiatan perdana, harap Sigit, kegiatan semacam ini akan
terus berlanjut kedepannya. “Kedua, ketiga, dan
selanjutnya, tapi sebelumnya akan ada kegiatan industrial gathering, yang mengawali sebelum kegiatan job fair semacam ini,” ungkapnya.
Dalam industrial gathering, Sigit menuturkan, akan
dipertemukan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan SMK. Dari situ, sebagai institusi pendidikan yang menyiapkan sumber daya manusia, SMK diminta mampu membentuk manusia yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Jadi kami tahu peluang-peluang apa saja bisa diraih peserta didik. Ya ada hubungan simbiosis mutualisme. Setelah gathering, peserta didik akan disiapkan untuk job fair,” tutupnya.
Karina Chrisyantia
HIDUP NO.07 2020, 16 Februari 2020