HIDUPKATOLIK.com – Rosario Merah Putih diharapkan bisa digunakan umat dalam doa-doa Rosario sebagai wujud merawat ingatan bersama dan kontribusi bagi bangsa Indonesia.
Misa masih dua jam lagi. Tapi umat sudah memenuhi gereja Katedral St Perawan Maria Diangkat Ke Surga Jakarta, sejak Pukul 15.00 WIB. Umat datang dari berbagai paroki untuk menghadiri peluncuran Rosario Merah Putih, Minggu 1/5. Rosario ini dibuat dari manik-manik berwarna merah dan putih sebagai salah satu penerapan Arah Dasar KAJ 2016 “mengamalkan Pancasilaâ€. Sebagian besar umat membawa Rosario Merah Putih. Panitia menyediakan dalam jumlah terbatas.
Misa diawali dengan perarakan dari depan Wisma KAJ. Anak-anak berpakaian serba putih dengan kain Merah Putih melingkar di leher, dan Rosario Merah Putih terlilit di antara katupan tangan mereka, membuka perarakan. Selanjutnya empat orang yang menandu lambang Rosario Merah Putih, para petugas liturgi, para imam dan uskup.
Ketua Seksi Liturgi KAJ Romo H. Sridanto Aribowo mengatakan, peluncuran Rosario Merah Putih ditandai dengan berkat dari Bapak Uskup, kemudian umat bersama-sama berdoa Rosario. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo memberikan berkat dari atas panti imam dan dimulailah doa Rosario sebanyak lima peristiwa. Umat masih terus berdatangan sehingga bagian dalam Katedral Jakarta semakin penuh sesak. Bangku umat yang biasa ditempati lima sampai enam orang, sore itu bisa memuat delapan hingga sepuluh orang. Yang tidak mendapat tempat berdiri di lorong, bagian belakang hingga area luar gereja.
Romo Danto mengatakan, Rosario Merah Putih dihadirkan sebagai sarana bagi umat Katolik untuk terlibat dalam membangun bangsa dan negara. “Umat Katolik di Indonesia bukan partisipan, tapi bagian integral bangsa ini. Para pahlawan nasional Katolik sudah memberi teladan tentang keterlibatan dalam dinamika bangsa ini.â€
Peluncuran Rosario Merah Putih juga diadakan di Gereja St Antonius Padua Bidaracina, Gereja St Laurensius Alam Sutera dan Gereja Matias Rasul Bintaro. Paroki menyediakan Rosario Merah Putih untuk dibagikan kepada umat.
Stefanus P. Elu
