HIDUPKATOLIK.com - MAJALAH HIDUP bekerjasama dengan Seksi Kerasulan Keluarga Paroki Keluarga Kudus Rawamangun menggelar dialog publik di Aula Betlehem, Paroki Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu, 27/11. Dialog ini bertema “Mengelola Konflik Pernikahan pada Usia di Bawah 10 Tahunâ€.
Ketua Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta, Romo A. Erwin Santoso MSF mencontohkan aneka konflik yang terjadi di masyarakat, termasuk konflik dalam keluarga. Selain itu, ia juga mengungkapkan cara dan solusi untuk mengatasi konflik itu. “Kuncinya adalah komunikasi dan saling mendengarkan.â€
Pembicara lain dalam seminar itu, Theresia Indira Shanti menjelaskan akar konflik secara psikologis. Pengaruh masa lalu, kata Dosen Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta itu, menjadi pendorong bagaimana seseorang menjalani masa sekarang. Begitupun di dalam hidup berkeluarga. Semua aspek yang terjadi dalam hidup sebelum menikah akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil setelah membangun keluarga.
Romo Erwin berharap para pasutri muda terus belajar, melatih komunikasi verbal dan non verbal, terus mempertahankan iman. “Jika ada kesepadanan antara suami dan istri, ada kesepakatan baru dan terjalin keharmonisan tanpa ada domain husband atau domain wife,†tegasnya.
Marchella A. Vieba