HIDUPKATOLIK.com – Theodore Permadi Rachmat tidak menyangka, pada satu bagian hidupnya, ia akan menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, 3/7. Atas anugerah ini, ia hanya bisa bersyukur dan berterima kasih.
Pada kesempatan ini, Teddy begitu ia akrab disapa, mengisahkan bagaimana kedua orangtuanya mencontohkan cara hidup yang sangat sederhana. Namun, meski hidup berkecukupan, hal itu tak menghalanginya untuk mulai menyadari adanya kesenjangan sosial di lingkungan sekitar. “Banyak sekali keluarga dan anak-anak yang tidak seberuntung saya,” kenang kelahiran Majalengka, 15 December 1943.
Teddy mengakui, kesadaran inilah yang kelak membangkitkan kepeduliannya kepada sesama. Sejak masa kecil, mulai muncul keinginan, untuk suatu saat bisa membantu orang lain. “Keluarga, mengajarkan arti penting sifat peduli, kesederhanaan hidup, memaafkan, dan menjaga nama baik,” ujar alumnus SMA Santo Aloysius Bandung ini.
Hal lain yang Teddy ingat dari keluarga adalah untuk selalu menjaga reputasi. Ia mengingat, kedua orangtuanya berpesan agar anak-anaknya harus habis-habisan menjaga reputasi. Reputasi harus dijaga, meski ada risiko berkurangnya income bagi keluarga.
Yulius Yulianto
HIDUP NO.29 2019, 21 Juli 2019