HIDUPKATOLIK.com – RAPAT pimpinan (rapim) dan temu anggota Sekretariat Bersama (SEKSAMA) Penerbit-penerbit Katolik diawali dengan evaluasi bersama pada hari pertama, Rabu sore, 16/11. Evaluasi bersama ini menjadi pintu masuk untuk mulai membahas tantangan dan peluang yang dihadapi para penerbit Katolik anggota SEKSAMA di Indonesia.
Dalam evaluasi bersama tersebut, masing-masing anggota SEKSAMA mengamini bahwa hanya program kerjasama rutin yang mampu dilakukan. Program-program kerjasama rutin itu pun selama ini sudah berjalan. Sementara itu, program-program kerjasama tahun 2016 yang telah dirancang bersama di Ende pada 2015 justru banyak yang macet. Acara yang digelar di Tepus, Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta ini melibatkan enam dari tujuh anggota. Namun, satu dari enam anggota yang hadir–yakni CTC Binatama Surabaya–hanya dapat hadir pada hari kedua, Kamis, 17/11.
Acara tiga hari ini mengevaluasi butir-butir kesepakatan bersama yang dirumuskan di Ende. Sebagian besar kesepakatan itu tidak berjalan pada 2016. Misal, rencana untuk mengadakan pameran bersama dengan mengambil momen HUT ke-70 Majalah HIDUP Jakarta dan HUT ke-94 PT Kanisius Yogyakarta. Rencana pameran bersama tersebut hingga kini belum terealisasi. Contoh lain adalah pengembangan karya pemasaran di wilayah Indonesia bagian timur untuk mendukung Penerbit Nusa Indah Ende. Poin ini juga belum terlaksana hingga Rapim SEKSAMA 2016 dihelat.
Merefleksikan situasi macetnya butir-butir kesepakatan bersama dalam rapim sebelumnya, muncul kembali usulan dari anggota agar dibuat road map untuk tahun depan. Harapannya, dengan road map ini, mereka dapat lebih konkret dan terarah dalam merumuskan butir-butir kesepakatan bersama untuk tahun depan.
Selain itu, dalam evaluasi tersebut juga muncul pembahasan terkait situasi dewasa ini yang sudah memasuki era digital. Oleh karena itu, seluruh anggota sepakat untuk membahas peluang media digital dalam karya penerbitan Katolik. Alhasil, rapim pun mengagendakan sesi khusus untuk merumuskan road map tiga tahun ke depan dan sesi khusus untuk membahas peluang-peluang karya pewartaan melalui media digital.
R.B.E. Agung Nugroho (D.I. Yogyakarta)