HIDUPKATOLIK.com – SEORANG pria terkapar di tengah puing-puing rumahnya yang baru saja terbakar. Pria itu bernama Ricky. Sejak tragedi itu, ia tak memiliki apa-apa lagi. Hari-harinya hanya berisi ratapan, mengingat kembali seluruh kekayaannya yang ludes dilalap si jago merah.
Kisah tersebut merupakan bagian awal pementasan teater berjudul Hidup Ini Adalah Kesempatan oleh Teater Stella Maris Performing Arts (TEMPA), di Graha Swara Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Sabtu, 15/2.
Sutradara TEMPA, Venantius Vladimir Ivan, mengungkapkan, teater ini melibatkan orang muda Paroki Stella Maris Pluit. Cerita ini diangkat dari model pergaulan orang muda saat ini yang mudah kepincut dengan materi.
Fenomena tersebut tergambar dari tokoh Ricky. “Tokoh Ricky menilai segala sesuatu dapat dibeli dengan uang termasuk persahabatan. Kesombongannya berakhir saat rumahnya terbakar. Ia mengalami pencerahan dan menyadari bahwa hidup adalah kesempatan,” ujar Ivan.
Micael Briventa, salah satu penonton, mengaku, pertunjukan itu merupakan tamparan keras bagi kaum muda saat ini. Menurutnya, tak sedikit kaum muda saat ini yang sudah terjebak dalam kasta-kasta persahabatan. Uang menjadi parameter pertemanan.
Ketua panitia, Alexander Kurniawan, mengungkapkan, pertunjukan tersebut merupakan penampilan perdana TEMPA. Kelak, katanya, komunitas tersebut bisa menjadi wadah orang muda untuk menyalurkan talenta berkesenian.
Willy Matrona
HIDUP NO.08 2019, 24 Februari 2019