web page hit counter
Senin, 25 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pohon di Tepian Air

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – DALAM sebuah refleksi mengenai kasih dalam keluarga, Paus Fransiskus mengatakan, “Setiap suami atau istri menjadi tanda dan sarana bagi pasangannya, untuk dekat dengan Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita”
(
Amoris Laetitia art.319).

Tanda dan sarana yang diperankan setiap hari oleh seorang suami atau istri mengantarnya pada kedekatan dengan Tuhan. Hal ini adalah kunci kebahagiaan dan kesetiaan, keharmonisan, dan kesalehan suami istri. 

Tanda dan sarana yang demikian telah diperankan dengan baik oleh Camillo Geri de’ Pazzi dan Maria di Lorenzo Buondelmonti, orangtua St Maria Magdalena de’ Pazzi. Sebagai suami istri, mereka menghayati peran masing-masing untuk membawa pasangannya dekat dengan Tuhan.

Dengan begitu, tercipta keharmonisan rumah tangga dan kesalehan hidup suami istri. Mereka menjadi “buku hidup” yang dibaca setiap hari oleh anak-anak mereka. Katarina de’ Pazzi, anak kedua mereka, yang setelah masuk biara Karmel berganti nama menjadi Maria Magdalena de’ Pazzi, telah membaca “buku hidup” itu setiap hari, sehingga ia tumbuh sebagai seorang anak “di atas rata-rata”.

Pada masa kanak-kanak, ia suka berdoa di tempat sunyi. Pada pagi hari, ia bangun lebih awal dari yang lain untuk berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia juga berdevosi kepada Sakramen Maha Kudus dan mengajak teman-teman sebaya untuk berdoa dan bertumbuh dalam iman.

Anak seperti ini tidak banyak dijumpai di kalangan anak-anak zaman now. Kedua orangtua St Maria Magdalena telah memberi warisan iman yang amat berharga. Mereka telah membangkitkan “rasa iman” dan hal itu telah dialami oleh St Maria Magdalena de’ Pazzi. Semua itu menjadi makin matang ketika ia hidup di Biara Karmel St Maria dari Para Malaikat, di Kota Florence, Italia.

Buahnya, ia pun mengalami kedekatan dengan Tuhan. Kedekatan ini terlihat dari pengalaman-pengalaman ekstase yang banyak dialami St Maria Magdalena selama hidupnya. 

Buku ini berisi kisah hidup dan pengalaman rohani St Maria Magdalena de’ Pazzi. Kisah-kisah di buku ini, kiranya dapat menginspirasi pembaca dan para orangtua, untuk memaknai keluarga sebagai tempat anak-anak dibesarkan dalam iman (Amoris Laetitia, art. 16).


Yesaya Singgih O.Carm

HIDUP NO. 51 2018, 23 Desember 2018

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles