HIDUPKATOLIK.COM – Sikap peduli lingkungan harus ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Manusia membutuhkan alam untuk dapat hidup.
Sejak usia Sekolah Dasar, anak-anak perlu dikenalkan pada upaya-upaya menjaga lingkungan. Kualitas hidup manusia bergantung pada lingkungan yang baik dan asri. Pendidikan cinta lingkungan inilah yang terlihat jelas dalam peringatan ulang tahun ke-45 Sekolah Dasar Tarakanita 5 Jakarta Timur, 12/1.
Untuk memperingati momen ini, diadakan kegiatan pembuatan 1000 kertas daur ulang yang melibatkan siswa dan alumni SD Tarakanita 5. Pada momen ini, mereka bertekad mencetak rekor Indonesia dan dunia dengan membuat kertas daur ulang terbanyak.
Rekor ini kemudian juga didaftarkan sebagai salah satu rekor dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Sr Marie Jose SB menyatakan, kegiatan ini tidak semata demi terciptanya Rekor MURI. Ia menjelaskan, sejak dini, rasa cinta pada lingkungan sekitar telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pola pendidikan di SD Tarakanita 5.
Untuk itu, dalam momen ulang tahun ini, sekolah kembali mengajak siswa-siswanya menampilkan sikap itu dalam kegiatan membuat kertas daur ulang. “Peduli lingkungan sudah menjadi sikap yang ditanamkan dalam pendidikan anak di SD Tarakanita 5,” ujar perwakilan dari Yayasan Tarakanita ini.
Lebih jauh, Sr Marie menyampaikan, kegiatan membuat 1000 lembar kertas daur ulang untuk menumbuhkan sikap keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Ia mengungkapkan, dengan kegiatan ini, SD Tarakanita ingin mewujudkan zero waste
school.
Selain itu, kegiatan ini, bertujuan memotivasi siswa dan orangtua untuk mengelola sampah secara mandiri. Kepala Sekolah SD Tarakanita 5 Paula Ruliati Puji Lestari menjelaskan, selama ini, sekolahnya berusaha mengolah sampah secara mandiri.
Ia mencontohkan, misalnya sampah organik akan diolah menjadi kompos. Sementara sampah kertas dan plastik akan diolah dengan memasukkannya dalam Bank Sampah “Green Carlo”.
Paula mengemukakan, saat ini sampah menjadi salah satu masalah yang mendapat perhatian oleh pemerintah Kota Jakarta. Di kota ini dihasilkan sekitar 7000 ton sampah setiap hari. Jumlah ini cukup banyak dan mengetuk perhatian dari setiap penduduk Jakarta. Sekolahnya berusaha mengolah dan mengurangi sampah.
Kepada para siswa ditanamkan untuk tidak menghasilkan sampah berlebih. Dengan ini, sekolah berharap dapat menanamkan kepedulian lingkungan kepada setiap siswanya. “Maka perlu kepedulian kita sebagai warga Jakarta untuk ambil bagian dalam usaha mengatasi masalah sampah di Jakarta,” kata Paula.
Selain diikuti siswa SD Tarakanita 5 dan alumni, kegiatan ini juga melibatkan anak-anak
dari Special Olympic Indonesia. Di akhir kegiatan, SD Tarakanita 5 berhasil mencetak
Rekor MURI dengan membuat total 1161 kertas daur ulang. Perwakilan MURI, Ridho Al
Amin lalu menyerahkan sertifikat MURI kepada perwakilan SD Tarakanita 5.
Antonius E. Sugiyanto
HIDUP NO.3 2019, 20 Januari 2019