HIDUPKATOLIK.com -Â Penutupan Bulan Rosario di Gua Maria Ratu Perdamaian Jatiningsih digunakan untuk merenungkan kepasrahan Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel.
MALAM kian larut, rombongan ibu-ibu peziarah dari Jakarta tampak khusyuk mendaraskan doa Rosario di depan patung Bunda Maria. Mereka berdevosi kepada Bunda Maria sebelum perayaan Ekaristi di Gua Maria Ratu Perdamaian Jatiningsih, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu, 29/10.
Malam itu, di sekeliling patung Maria di Sendang Jatiningsih berhiaskan 1000 bunga mawar warna-warni. Selain itu, dinyalakan 1000 lilin di Gua Maria tersebut untuk menandai penutupan Bulan Rosario. Tahun ini, penutupan Bulan Rosario diprakarsai Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) Distrik Yogyakarta. Penutupan ini digelar dalam Perayaan Ekaristi bertema “Berbagi Sukacita bersama Bunda Mariaâ€. Ratusan umat hadir dalam Misa yang dipersembahkan Romo Johanes Wegig Hari Nugroho. “Tidak biasanya patung Bunda Maria di Sendang Jatiningsih dihias sebagus dan seindah ini,†ujar Romo Wegig.
Dalam homili, Pastor Rekan Paroki St Petrus dan Paulus Klepu ini menerangkan bagaimana menemukan sukacita meski diterpa berbagai permasalahan kehidupan. Melalui sukacita, manusia bisa keluar dari masalah-masalah yang melilit. “Kuncinya pasrah dan membuka diri pada Allah. Seperti Bunda Maria yang memasrahkan hidup pada Allah,†ujarnya.
Dalam Misa malam itu juga dilakukan pembakaran ujub-ujub doa dari 1200 umat yang dikumpulkan sebelum perayaan Ekaristi. Sebelumnya Romo Wegig mendupai lembar-lembar kertas berisi doa tersebut di samping Gua Maria.
Pelayan KTM Distrik Yogyakarta Caterina Suprihatin menjelaskan, setangkai bunga Mawar dan ujub doa yang dipersembahkan bagi Bunda Maria itu dihargai umat Rp 10 ribu per tangkai. “Hadir atau tidak hadir di Gua Jatiningsih, ujub doa mereka kami bacakan. Bahkan kami terima ujub-ujub tersebut melalui WhatsApp,†terang Caterina.
Sendang Jatiningsih terletak di Dusun Jitar, Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman, dan termasuk wilayah Paroki Klepu. Tempat ini banyak didatangi para peziarah, terutama saat Bulan Maria. Terkadang, bukan orang Katolik saja yang datang ke tempat ini. Umat non Katolik pun biasa berkunjung karena merasa nyaman.
Gua Maria Ratu Perdamaian Jatiningsih baru saja merayakan ulang tahun ke-30 pada 11 September lalu. Peristiwa itu ditandai dengan pemberkatan Sumur Yakub dan relief pembaptisan 114 umat Paroki Klepu. “Inilah rahmat yang diberikan pada kita melalui Bunda Maria,†ujar Pastor Paroki Klepu Romo FX. Murdisusanto.
H. Bambang S. (Yogyakarta)