HIDUPKATOLIK.com – PENDIDIKAN berbasis multikultural adalah pintu masuk dalam mematahkan radikalisme dan intoleransi yang berkembang di Indonesia. Demikian pernyataan Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), Pastor Vinsensius Darmin Mbula OFM dalam kegiatan hari studi pimpinan lembaga pendidikan Katolik di Jayapura, Papua, 23-25/11.
Kegiatan membicarakan penguatan pendidikan karakter berbasis multikultural. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan sekolah-sekolah yang bernaung di bawah MNPK. Tahun ini, hari Studi ini mengambil tema, “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Multikultural Menuju Peradaban Kasih”.
Berangkat dari tema ini, Pastor Darmin mengatakan, bahwa pendidikan karakter multikultural menjadi penting saat berhadapan dengan situasi bangsa saat ini. “Mendiskusikan tema ini ada hal yang perlu yaitu tekad untuk mengambil bagian dan menyukseskan program Penguatan Pendidikan Karakter sesuai konteks Indonesia yang multikultural dan dengan inspirasi dari iman Katolik, khususnya dari Ajaran Sosial Gereja,” pesan Pastor Darmin.
Sementara itu, Silvester Lobya menambahkan, berbicara soal multikultural itu penting, agar memberi pemahaman kepada para pemimpin juga anak-anak bangsa, agar tidak ekslusif dalam memahami kehadiran orang lain.
“Pendidikan multikultural ini penting agar melihat orang lain secara holistik, sehingga tidak menimbulkan kesan-kesan yang mencurigakan. Dengan begitu, akan berpengaruh pada kematangan kepribadian seorang siswa,” ujarnya.
Rangkaian acara hari studi dibuka secara resmi pada Jumat, 23 November dengan Misa yang dipimpin oleh Uskup Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar OFM. Hadir juga pada kegiatan ini Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe dan Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano.
Lukas Mote (Jayapura)