HIDUPKATOLIK.com – Gereja Indonesia dalam menjalankan misinya harus beradaptasi dengan wilayah yang luas dan topografi yang beragam. Untuk mencapai umat di pelosok, Gereja menggunakan transportasi mulai dari kuda hingga pesawat.
Jenis Transportasi Darat :
Roda Empat : Sedan, Kijang, Avansa, Pajero, Strada, Hardtop dan Jeep
Roda Dua : Motor Bebek, Mega Pro, Ninja, Kawasaki dan Trail.
Kuda
Laut/Sungai : Speedboat, Ketinting dan Perahu Motor
Udara : Pesawat
AMA dalam Sejarah
Oktober 1935, pesawat misi resmi di bahas di Amsterdam
September 1945 dorongan pesawat misi dimulai
23 Mei 1959 Pesawat Misi Pertama tiba di Sentani
1960 membuka landasan Pacu di Paniai, di desa Modio
2014 membuka delapan landasan pacu baru
AMA beroperasi di bawah Part 135 charter certificate dari 5 pangkalan di sekeliling Pulau
Ama dalam Data
Data Direktur Blommaert, Direktur AMA mengungkapkan AMA telah aktif terbang selama 67.000 jam, melingkupi 13.400.000 km (8.375.000 mil), mengantar 120.000 penumpang, dan mengangkut kargo sebesar 15.500.000 kg (34 juta pon). Saat ini AMA mengoperasikan 11 Pesawat dari 6 landasan yang tersebar di Pulau Papua.
Rute Penerbangan :
AMA melayani lebih dari 400 tujuan Penerbangan di papua, beberapa diantaranya
Nabire
Paniai
Timika
Jayapura
Asmat
Merauke
Manokwari
Jenis Pesawat
Cessna Caravan
Pasific Aerospace P-750XL
Pilatus Porter PC-6
Syarat Menjadi Pilot AMA
a.Memiliki jam terbang di atas 1000 jam
b.Pengalaman terbang di Papua dengan jenis pesawat single engine
c.Memiliki jiwa pelayanan dan komitmen melayani masyarakat terisolir
d.Harus seorang yang jujur
Willy Matrona
Sumber: amapapua.com
HIDUP NO.39 2018, 30 September 2018