HIDUPKATOLIK.com – SIBUK melayani di Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang tak menghambat langkah Ch. Dwi Yuli Nugrahani terlibat dalam berbagai komunitas di Lampung.
Perempuan yang akrab disapa Yuli ini sudah terbiasa bergabung dalam komunitas sejak masih menyandang predikat mahasiswi di Universitas Brawijaya Malang. Saat masih menjadi mahasiswi, mantan reporter Harian Malang Pos ini juga aktif dalam karya Congregatio Missionis (CM) di Vincensian Center Indonesia (VCI).
Komunitas ini memberi perhatian khusus pada orang-orang kecil, miskin, anak-anak putus sekolah. Ia juga pernah menjadi Koordinator Pastoral Perburuhan VCI. Kini kelahiran Kediri, 9 Juli 1974 ini menjadi pembina Jaringan Perempuan Padmarini Lampung yang berfokus pada isu gender, lingkungan hidup, sosial, pendidikan, seni dan budaya.
Dalam aktivitasnya ini, Yuli berjumpa dengan banyak orang dari beragam suku, ras, agama, dan budaya. Ia sadar, meski menjadi minoritas dalam komunitas itu, namun tak pernah menjadi hambatan baginya. “Meski minoritas saya berusaha untuk memberi warna dalam organisasi, bahwa nilai-nilai kekatolikan pun mampu menjangkau batas-batas perbedaan.”
Saat bersama kaum buruh, Yuli justru mendapatkan lebih banyak pembelajaran dari mereka. Ia sadar, dalam kebersamaan dengan mereka, ia lebih enjoy diri sebagai sahabat. Dalam persahabatan itu, dapat dibangun relasi yang saling menguntungkan, saling belajar dan saling menghormati.
“Bahkan, saya bisa mengatakan bahwa sahabat-sahabat saya sekarang ini justru lebih banyak berasal dari agama-agama lain,” kata Dewan Penasehat Forum Komunikasi Serikat Pekerja Lampung ini.
Celtus Jabun