web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Paus Fransiskus Mengembalikan Tradisi Lama

4.6/5 - (9 votes)

HIDUPKATOLIK.com Sejak dahulu umat Katolik memiliki devosi yang kuat kepada Bunda Maria. Pada Bulan Maria tahun ini, Bapa Suci memutuskan untuk mengundang semua umat beriman dari seluruh dunia untuk menyediakan waktu berdoa Rosario setiap hari selama Bulan Maria yang jatuh pada bulan Oktober, seperti dilansir vaticannewsva, 29/9.

Paus Fransiskus juga meminta agar umat bergabung dalam persekutuan sebagai umat Allah dan meminta Bunda Suci serta Malaikat Agung Santo Mikael untuk melindungi Gereja dari iblis yang selalu berusaha memisahkan manusia dari Tuhan dan dari satu sama lain.

Mengapa berdevosi kepada Maria?
Apolog Katolik, Scoth Hahn menulis dalam bukunya yang berjudul ‘If We Ignore the Mother, We Can’t See the Child’ yang disadur ulang dalam Catholicculture.org memberikan pernyatan bahwa tradisi menghormati Bunda Maria berakar dari tradisi Perjanjian Lama.

Pada saat pemberitaan, malaikat Gabriel menubuatkan bahwa semua generasi akan memanggil Maria sebagai yang terberkati. Pada generasi sekarang, umat perlu memenuhi nubuatan itu. Maria harus dihormati karena Tuhan melakukannya.

Sebagai orang Yahudi yang setia, Yesus menaati perintah keempat dan menghormati ibunya. “Oleh karena itu, Kristus adalah saudara kita dan Maria adalah ibu kita,” jelas Hahn. Pada akhir injil Yohanes, Yesus menamai dia sebagai ibu dari semua murid yang kita cintai.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

Maka, kita memiliki kewajiban untuk menghormatinya. Jika merentang kembali sejarah Israel kuno dari Kitab Suci, dapat ditemukan bahwa orang-orang pilihan selalu memberi penghormatan tidak hanya kepada raja mereka, tetapi juga kepada ibu dari raja.

Istilah “Gebirah”, ibu suri, tampak besar dalam kasih sayang orang Israel dan para penginjil sadar akan hal itu. Khususnya dalam injil Matius, disitu Yesus digambarkan sebagai Putra Kerajaan Daud dan Maria sebagai ibu suri.

Hal ini juga ditemukan dalam Kitab Wahyu bab 12, bagaimana ibu dari tunggul Isai digambarkan dengan cara yang sama. Di sana terbukti ia dimahkotai dengan 12 bintang melambangkan 12 suku Israel.

Para penulis Perjanjian Baru juga sangat berhati-hati untuk menunjukkan kepada umat beriman betapa penting Maria di dalam Kerajaan Surga dan bagaimana harus mengasihi dan menghormatinya.

Hahn menjabarkan, umat beriman harus lebih mencintai Maria karena Tuhan sendiri telah memberi contoh. Maria adalah mahakarya Tuhan. Kitab Suci memberikan banyak alasan untuk mencintainya. “Dalam kehidupan saya pribadi, saya telah menemukan Bunda Maria menjadi seorang pendoa syafaat yang hebat karena dia berada pada saat pesta pernikahan di Kana.”

Membangkitkan Tradisi Kuno
Sebelum keberangkatannya ke Negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania), Paus Fransiskus bertemu dengan Direktur Internasional ‘World Network of Prayer for the Pope’ (Jaringan Doa Bapa Uskup), Pastor Fréderic Fornos SJ.

Baca Juga:  Renungan Harian 20 November 2024 “Waspadai Iri Hati”

Pada pertemuan ini, Bapa Suci meminta untuk menyebarkan seruan kepada seluruh umat beriman di seluruh dunia untuk mengundang mereka mengakhiri pembacaan Rosario dengan doa kuno “Sub Tuum Praesidium” dan doa kepada Malaikat Agung Santo Mikael agar dia melindungi dan membantu umat beriman dalam perjuangan melawan kejahatan (Why 12:7-12).

Kembali pada homili Bapa Suci pada 11 September di Santa Marta, Paus mengutip kisah pada buku pertama Ayub, dimana ditekankan bahwa doa adalah senjata melawan penuduh besar (red-iblis) yang ‘berkeliling dunia berusaha untuk menuduh’ (red-menenggelamkan manusia dalam kuasa dosa sehingga tidak melihat pengharapan dari pengorbanan Kristus di kayu salib).

Para mistikus Rusia dan orang-orang kudus dari semua tradisi menyarankan, di saat pergolakan spiritual terjadi berlindunglah di bawah mantel Bunda Suci Allah sambil mendaraskan doa “Sub Tuum Praesidium”.

Doa “Sub Tuum Praesidium” dalam bahasa latin berbunyi:  “Sub tuum praesidium confugimus Sancta Dei Genitrix. Nostras deprecationes ne despicias di necessitatibus, sed a periculis cunctis libera nos semper, Virgo Gloriosa et Benedicta ” yang berarti “Kami terbang ke dalam perlindungan-Mu, ya Bunda Suci Allah. Jangan membenci permohonan dalam kebutuhan kami, tetapi lepaskanlah kami dari semua bahaya, O Perawan Terberkati yang agung!

Melalui permohonan doa syafaat ini, Bapa Suci meminta umat beriman di seluruh dunia untuk berdoa agar menempatkan Gereja di bawah mantel perlindungan Bunda Suci Allah, agar terlindung dari ikatan iblis, penuduh besar, dan pada saat yang sama membuatnya lebih sadar akan kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan di masa sekarang dan di masa lalu, serta tanpa ragu-ragu berkomitmen memerangi kejahatan.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Perisai Kejahatan
Paus Fransiskus juga meminta agar doa Rosario selama bulan Oktober ini diakhiri dengan doa yang ditulis oleh Paus Leo XIII. Doa ini muncul dari buah penglihatan Paus Leo XIII, dimana ia sungguh menyaksikan roh-roh setan sedang mengerumini Kota Abadi (Roma).

Ia meminta kepada seluruh Gereja agar berdoa kepada Malaikat Agung Santo Mikael didoakan terus menerus. Sebelum reformasi Konsili Vatikan II, di setiap akhir Misa, imam dan seluruh umat berlutut untuk mendaraskan doa kepada Maria dan kepada Malaikat Agung Santo Mikael. Doa ini berbunyi demikan:

“Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon, kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau oh Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah, mencampakkan ke dalam neraka, iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa. Amin.

Selamat memasuki bulan Maria.

 

Felicia Permata Hanggu

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles