HIDUPKATOLIK.com – KEGELISAHAN batin sebagian masyarakat Fakfak tidak bisa dibendung. Indikasi korupsi oleh para birokrat membuat rakyat kembali bersuara.
Atas ketidakadilan ini Gabungan Mahasiswa Fakfak, Pemuda Katolik Fakfak, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Fakfak, Pengurus Dewan Adat Mbaham Matta Fakfak, kelompok Mama-mama Fakfak, dan simpatisan dari kalangan masyarakat berunjuk rasa dengan long march dari Kantor Adat Mbaham Matta menuju Pasar Tumburuni hingga di depan Kantor Bupati Fakfak, Senin, 20/8.
Agustinus Ndandarmana selaku koordinasi aksi mengatakan, pengunjuk rasa menyoroti kinerja birokrasi pemerintahan Fakfak yang tidak memihak pada rakyat. Hampir di seantero kabupaten terjadi korupsi dan perampasan tanah adat.
“Kami Cinta Kabupaten Fakfak maka kami turun lapangan. Harus kita akui banyak kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Fakfak, tetapi semua diam.” Korupsi adalah musuh nomor satu karena jelas-jelas bertentangan dengan perintah serta tuntutan Injil yakni kasih terhadap sesama.
Perwakilan Pemuda Katolik, Paulus Sirwutubun menjelaskan, korupsi sebagai kejahatan yang harus dicegah, dengan berlaku jujur, tidak menyelewengkan kekuasaan demi diri, keluarga atau kelompok serta berani menolak ajakan untuk melakukan korupsi.
Para pengunjung rasa yang didominasi kaum muda juga menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat asli Fakfak dalam menyuarakan ketidakadilan yang sudah nyata terjadi.
Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, Sir Zet Gwasgwas menegaskan bahwa mereka berani menyerukan tuduhan ini karena didukung dengan bukti-bukti. “Saya siap pasang badan, jika dalam aksi ini ada yang tertangkap. Menuntut kebenaran adalah bagian dari iman, maka kebenaran harus dituntut,” ujarnya.
Marthina Fifin Da Lopez (Fakfak)