HIDUPKATOLIK.com – Ratusan umat memadati Paroki Kristus Raja, Jalan Residen Sudirman, Surabaya untuk mengikuti Misa Arwah atas wafatnya Pastor John Tondowidjojo, CM atau yang akrab dikenal dengan nama Pastor Tondo.
Misa yang dimulai pada pukul 18.00 WIB ini berlangsung khidmat. Selain itu, hadir juga belasan pastor dari ordo Kongregasi Misi (CM) yang ikut mempersembahkan Misa pada Rabu malam (5/9).
Menurut rilis berita yang disampaikan oleh wakil provinsial CM Provinsi Indonesia, Pastor Ignatius Suparno, CM, Pastor Tondo menghembuskan nafas terakhir pada 5 September 2018 pukul 5:35 WIB setelah sebelumnya dirawat di ICU Rumah Sakit Santo Vincentius Surabaya sejak 31 Juli 2018. Selama ini, almarhum mengidap penyakit infeksi paru-paru serius dan gangguan kecil pada kerja jantungnya.
Dalam homili pada Misa Arwah disampaikan berbagai kisah perjalanan hidup Romo Tondo, demikian beliau kerap disapa. Bagi banyak orang, Romo Tondo dikenal sering mengajak umat untuk makan bersama.
“Sikap itulah yang menujukkan pribadi Romo Tondo yang sangat ekaristis. Ia merayakan hidup sebagai perjamuan”, ungkap Pastor Selebran dalam homili. Tak sampai disitu, Romo Tondo juga dikenal sering menyalami umat seusai misa dan melakukan pastoral dengan berkunjung ke rumah-rumah umat.
Almarhum yang dikenal sebagai pakar komunikasi dalam dunia akademik telah menunjukkan suatu semangat persahabatan dan persaudaraan. “Ia telah mempertahankan oase komunikasi, suatu komunikasi yang mempertahankan sikap persahabatan dan persaudaraan”, lanjutnya.
Akulah Kebangkitan dan Kehidupan
Bacaan Injil pada Misa kali ini merujuk pada peristiwa dimana Yesus membangkitkan Lazarus. “Akulah kebangkitan dan kehidupan, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup, sekalipun sudah meninggal” (Yoh 11:25).
Kutipan ayat pada bacaan Injil tersebut mengingatkan kembali pada tindakan-tindakan Romo Tondo yang kerap ‘membangkitkan’ orang yang telah mati semangatnya.
Kisah almarhum yang menyemangati serta memberi dukungan kepada para frater yang memutuskan keluar dari seminari dan memberikan bantuan pendidikan kepada para mahasiswa-mahasiswa yang membutuhkan, menjadi contoh nyata bahwa almarhum memberikan sentuhan yang ‘menghidupkan’ kepada orang-orang banyak.
Setelah diadakan Misa Arwah, pada Kamis (6/9) juga akan diadakan Misa Requiem dan penutupan peti pada pukul 18.00 WIB. Selanjutnya, pada Jumat pagi (7/9), Jenazah diberangkatkan menuju Poh Sarang, Kediri untuk dimakamkan. Saat ini, jenazah disemayamkan di Gereja Paroki Kristus Raja, Jalan Residen Sudirman, Surabaya.
Jacko Ryan