HIDUPKATOLIK.com – Yes 7:1-9; Mzm 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8; Mat 11:20-24
Iman tumbuh perlahan namun pasti, bila disiram, diberi pupuk dan dijaga pertumbuhannya.
HARI ini kita menggali pewartaan Nabi Yesaya. Konteks pewartaan Yesaya pada hari ini adalah bangkitnya Raja Aram (musuh) yang bekerjasama dengan Pekah bin Remalya, Raja Israel (Kerajaan Utara).
Keduanya menyerang Kerajaan Yehuda (Kerajaan Selatan) yang waktu dipimpin Raja Ahaz. Berdasar kekuatan militer, kerajaan-kerajaan yang menyerang itu jauh lebih besar dan dahsyat dibandingkan Yehuda.
Raja Ahaz dan seluruh rakyatnya gemetar ketakutan, seperti pohon-pohon di hutan yang ditiup angin. Dalam keadaan kalut, Allah bersabda melalui Nabi Yesaya. Agar Raja Ahaz dan rakyatnya tetap tenang. Mereka diajak percaya pada Allah mereka.
Allah meminta umat-Nya ini untuk percaya pada iman dan keyakinan mereka. Selama mereka percaya pada Allah, musuh tidak akan mengusik mereka. Dalam pesan ini, kita melihat keyakinan dasar yang harus dimiliki umat Kristiani.
Mempunyai hati dan pikiran yang tenang, tidak panik ketika masalah datang, namun, berharap pada Allah. Inilah keteguhan dalam beriman. Iman baru teruji dalam bara api pencobaan dan persoalan. Akhirnya, iman yang murni keluar seperti matahari bersinar menyinari jagat raya.
Pastor Joseph Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta