HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa VII; Yak. 5:6-1; Mzm.49:14-15ab, 15cd-16, 17-18, 19-20; Mrk. 9:41-50.
MARI kita renungkan kata-kata Yesus yang kita dengan hari ini. “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut” (ay. 42).
Ayat-ayat berikutnya masih merupakan penjelasan lebih lanjut dari hukuman yang akan diterima si pendosa. Mungkin kita akan berpikir bahwa kata-kata ini amat keras untuk sebuah dosa yang sebenarnya tidak terlalu jelas.
Kata “menyebabkan seseorang berbuat dosa” menerjemahkan kata Yunani skandalizein atau “menjadi batu sandungan”. Perhatikan bahwa di sini orang dihukum bukan karena dengan sengaja berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, tetapi karena sikap atau hidupnya, entah sengaja entah tidak, telah “membuat” orang lain berdosa.
Orang yang seperti ini mesti dihukum berat karena anak kecil yang menjadi korban. Tentu saja bahwa yang dimaksud dengan “anak kecil” sebenarnya bukan hanya orang yang umurnya belum banyak, tetapi termasuk juga mereka yang lemah, kurang pengetahuan, atau kurang harta.
Lalu? Dosa semacam ini biasanya menyangkut keteladanan. Orang yang mestinya memberi teladan ternyata malah sebaliknya. Tuhan memang benar. Orang seperti ini lebih baik diberi batu giling di lehernya lalu dilemparkan ke dalam laut!
Pastor V. Indra Sanjaya – Imam Keuskupan Agung Semarang, Dosen Kitab Suci
Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta