HIDUPKATOLIK.COM-JADWAL yang padat membuat para peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (PESPARANI) mulai jenuh. Betapa tidak, kegiatan dan jadwal yang padat dari pagi hingga malam membuat para peserta bergumul bersama tentang banyak hal terkait gawai akbar PESPARANI yang akan dilaksanakan di Provinsi Maluku pada Oktober 2018 mendatang.
Di bawah pimpinan Elias Djoka para peserta berjoget bersama dengan goyangan lagu Tobelo dan lagu Gemu famire dari Maumere. Para peserta menggunakan waktu break untuk bergoyang bersama. Nampak kegembiraan dan keceriaan di wajah para peserta yang bergoyang.
Elias mengatakan, di saat waktu kosong, para peserta tidak ada rekreasi. Di dalam ruangan banyak hal yang dibicarakan terkait persoalan PESPARANI, di luar pun saat istirahat juga berbicara topik yang sama. Waktu yang cukup padat ini tidak diisi dengan rekreasi atau hiburan sehingga para peserta menjadi jenuh. “Karena itu wajar saja bila pas lagu Tobelo dan lagu Gemu Famire, para peserta langsung inisiatif untuk bergoyang,” kata Elias.
Elias juga berharap agar dalam jadwal yang padat ini mungkin bisa diisi dengan hiburan-hiburan yang membuat suasana penat menjadi lebih santai. Supaya pikiran para peserta juga lebih tenang agar dapat membicarakan hal-hal yang penting baik itu program dan rekomendasi-rekomendasi penting terkait PESPARANI nanti.
Sementara itu, hiburan juga dibawakan oleh peserta dari Kepulauan Seram, Provinsi Maluku yaitu Kace Jamlean. Dalam membuka rapat hari keempat, Selasa, 13/03, Kace membawakan lagu berjudul Maluku Tanah Pusaka dan Ning Nuhu Tanah Susbe sebuah lagu dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Selain itu lagu-lagu dari Papua seperti Sajojo dan lagu Yamko Rambe Yamko juga dibawakan dengan penuh semangat.
Beberapa peserta yang sedang istriahat snack merasa terhibur dengan hiburan-hiburan yang ditampilkan. Suasana riang dan penuh persaudaraan terpampang di wajah para peserta. “Semua untuk mencairkan suasana Rakor yang benar-benar padat,” demikian Kace.
Yusti H.Wuarmanuk (Bali)