web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pernyataan Sikap Forum Masyarakat Katolik Indonesia KAJ

2.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Pernyataan Sikap Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)

Saudara-Saudari terkasih, Se-Bangsa dan Se-Tanah air,

Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, lagi-lagi kita menghadapi ujian sebagai bangsa yang beragam. Penganiayaan, serangan, teror, dan persekusi yang merupakan tindakan intoleransi dan dilakukan oleh individu maupun kelompok secara terang-terangan telah merusak kohesi masyarakat kita dan melawan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Kami mencatat beberapa kejadian: pertama, serangan yang ditujukan kepada Kyai Umar Basri, pimpinan Ponpes Al Hidayah, Santiong, Cicalengka, Jawa Barat pada 27 Januari 2018. Kedua, pada 28 Januari 2018, telah terjadi pembubaran terhadap bakti sosial yang diselenggarakan panitia Gereja Santo Paulus, Bantul, Yogyakarta.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

Ketiga, telah terjadi persekusi terhadap pemuka agama Budha Biksu Mulyanto Nurhalim di wilayah Legok, Kabupaten Tangerang; penolakan ini disinyalir karena Biksu Mulyanto menyalahgunakan tempat tinggal sebagai tempat ibadah.

Terakhir, pada tanggal 11 Februari 2018, telah terjadi serangan secara membabi buta yang ditujukan kepada Pater KE Prier SJ dan perusakan ornamen kapel di Kapel Sta. Lidwina, Bedog, Yogyakarta.

Dari rangkaian peristiwa di atas, kami berpendapat,
– Pertama, bahwa kejadian demi kejadian tersebut telah mencederai semangat kebersamaan yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
– Kedua, mengutuk keras kelompok-kelompok yang melakukan tindakan melawan hukum tersebut, yang mana merupakan upaya merusak keharmonisan warga masyarakat.
– Ketiga, kami menilai bahwa tindakan ini tidak bisa dianggap sebagai tindakan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan upaya sistematis untuk memecah belah persaudaraan sesama anak bangsa.
– Terakhir, kami menilai kejadian demi kejadian ini telah berhasil menciptakan kondisi yang dinamakan grey zone scenario, yang mana telah membuat pemerintah setempat dan aparat tidak berhasil melakukan tindakan yang tegas.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah maupun lembaga yang berwenang. Apapun motif dan bentuknya, kami menghimbau pemerintah dan aparat berpedoman pada konstitusi dan hukum yang berlaku untuk segera melakukan upaya nyata demi terciptanya ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Untuk itu kami menghimbau setiap warga masyarakat supaya tidak terpancing upaya adu domba, menggunakan akal sehat, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berita hoax yang beredar.

Terakhir, kami meminta masyarakat untuk memperkuat rantai keberagaman dan persaudaraan, sebagai upaya menangkal tindakan yang mengadu domba.

Demikian pernyataan sikap kami, menanggapi rangkaian peristiwa yang telah mencederai semangat persaudaraan sejati sebagai anak bangsa.

Baca Juga:  Kongregasi Misionaris Claris Tingkatkan Kompetensi Para (Calon) Anggota

Kita Bhinneka, Kita Indonesia!

Jakarta, 11 Februari 2018.

Ketua Umum FMKI KAJ

Yulius Setiarto

Sekretaris Umum FMKI KAJ

Maximinus Purnomo


 

(ab)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles