HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXV; Ezr 1:1-6; Mzm 126, Luk 8:16-18
SEKITAR tahun 538 SM, bangsa Persia yang dipimpin Raja Koresh mengalahkan bangsa Babel. Bangsa Babel inilah yang sebelumnya menjajah bangsa Israel, sampai menghancurkan kota Yerusalem (587 SM), dan mengangkut penduduk Yerusalem ke pembuangan Babel. Ketika Babel dikalahkan Persia, Raja Koresh “penguasa baru” memaklumkan perintah bahwa orang-orang buangan di Babel untuk pulang ke negeri mereka dan membangun rumah Allah di Yerusalem.
Kebijakan Raja Koresh sebagai “penguasa baru” tentu menggembirakan orang-orang Israel, terutama mereka yang berada di pembuangan Babel. Akhirnya mereka di berikan kesempatan kembali ke tanah air mereka, dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Tetapi di atas semua itu, yang sangat menggembirakan adalah mereka bisa membangun kembali rumah Tuhan di Yerusalem yang sudah hancur total.
Kalau kita membaca dengan jeli kisah ini, bangsa Israel tidak berhenti pada pemaknaan hidup mereka yang berat saja. Refleksi mereka berakhir pada rasa sukacita dan bahagia. Mereka terlepas dari kuk yang membebani selama ini dan mulai punya harapan lagi, serta memandang masa depan dengan lebih cerah. Maka mereka berseru, “Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”
Romo Josep Ferry Susanto