web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Gereja Harus Sadar Politik

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Umat dan hierarki harus sadar politik, salah satunya dengan menyiapkan kader yang mumpuni.

GEREJA amat mendukung kiprah para tokoh dan aktivis Katolik di kancah sosial, politik, dan kemasyarakatan. “Hierarki mendorong dan mendukung panggilan itu,” kata Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Jakarta (HAAK-KAJ), Romo Antonius Suyadi, dalam pertemuan dengan para aktivis Katolik, di Gedung Karya Pastoral KAJ, Jakarta Pusat, Sabtu, 5/8. Keterlibatan umat dalam berbagai lini itu, tambah Romo Yadi, merupakan sebuah keniscayaan. Apalagi situasi kehidupan berbangsa saat ini dirongrong oleh sejumlah aksi terorisme, serta upaya mengubah ideologi negara. Usaha terakhir itu, menurut Paulus Krissantono, merupakan dampak dari politik antagonis di negara ini.

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)

Perpolitikan di Indonesia, lanjut Krissantono, tak pernah menjadi dewasa. Menurutnya, politik di negara ini memandang sesuatu hitam atau putih, tak ada ruang abu-abu. Ia mencontohkan, saat Soekarno tumbang, segala yang berbau Soekarno diberangus. Karena itu, Krissantono berharap, para aktivis sosial politik tak hanya berkutat untuk mendulang suara dari orang Katolik.

Anggota DPR RI, Andreas Susetyo, menceritakan pengalaman ketika berkampanye. Menurutnya, lebih mudah berkampanye di lingkungan Gereja Kristen Jawa, umat Hindu, dan Buddha. Bahkan ia pernah diundang ke beberapa Gereja terkait rencananya maju sebagai calon legislatif. “Saya paham mengenai Gereja yang tak terlibat dalam politik praktis, tapi inilah kondisinya. Kelompok lain lebih membuka ruang politik bagi kami.”

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)

Pengalaman serupa juga dialami Ennie Widiastuti. Anggota DPRD Kota Bekasi ini merasakan kesulitan saat berinteraksi dengan umat Katolik selama berkampanye. Merespon beberapa pengalaman itu, Sebastianus Salang menilai, ada beberapa imam yang anti politik. Hal itu menjadikan para politisi Katolik susah meraih suara dari umat. Sebas menyebut, ada cara-cara santun dan ruang yang memungkinkan Gereja mendukung para politisi Katolik tanpa harus terjebak dalam politik praktis. “Kita harus ambil bagian dalam politik. Umat dan hierarki harus sadar politik. Saya pernah bertemu pastor yang terbuka, tapi ada juga pastor yang cemas dengan politik,” beber Koordinator Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia ini.

Sementara itu, Ignatius Haryanto menginginkan, agar para aktivis sosial politik mempersiapkan para ahli dan profesional yang masuk dalam ruang politik. Peneliti senior di Lembaga Studi Pers dan Pembangunan itu juga menekankan urgensi kaderisasi bagi orang muda di bidang sosial, politik, dan kemasyarakatan.

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)

Senada dengan itu, Ketua Vox Point Indonesia (VPI), Handoyo Budisejati menegaskan, pentingnya kaderisasi untuk masuk ke ranah sosial politik. “Yang saya lakukan saat ini (di VPI, -Red) adalah bagian dari mempersiapkan kader itu.”

Edward Wirawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles