HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XIX; Yos 24:14-29; Mzm 16; Mat 19:13-15
APA yang dilakukan Yoshua dalam bacaan pertama hampir mirip saat kita memperbarui janji baptis tiap perayaan Paskah. Di sini, Yoshua mengajak segenap umat Israel untuk mengadakan sebuah perjanjian dengan Allah. Perjanjian itu juga sekaligus berupa penegasan kembali akan iman mereka kepada Allah.
Rumusannya dimulai dari pertanyaan Yoshua akan kesungguhan bangsa Israel untuk memilih Yahwe sebagai Allah mereka, berjanji untuk takwa kepada-Nya sepanjang hidup mereka dengan menaati segala ketetapan-Nya. Yoshua terang-terangan mengungkapkan bahwa Allah adalah kudus, pencemburu, dan siap menghukum bila Israel melanggar perjanjian mereka dengan Allah. Umat Israel, memberikan jawaban positif yang tegas atas pertanyaan yang diberikan Yoshua. Mereka berjanji untuk setia dan hanya bertakwa kepada Allah Israel, tidak kepada allah-allah lain.
Hal yang diperbuat Yoshua mengajarkan kita untuk mempunyai konsistensi dalam beriman kepada Allah, memiliki hati yang tidak mudah berpaling dan berbagi. Inilah yang disebut sebagai pribadi Kristiani yang mempunyai ketetapan dalam hidupnya. Kita tahu kepada siapa kita percaya dan kepada siapa kita menggantungkan hidup kita.
Romo Josep Ferry Susanto