web page hit counter
Sabtu, 23 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Peserta DID di Bedono, Misa di Alam

4.8/5 - (6 votes)

HIDUPKATOLIK.com – UNTUK mengikuti Yesus setiap orang pertama tama harus rela menyangkal diri dan siap sedia untuk memikul salibnya. Tidak ada bedanya dengan orang muda Katolik, syarat ini juga berlaku apabila mereka ingin mengikuti Yesus. Hal ini disampaikan Romo Adi Wijayanto saat memimpin Misa di hari kedua days in the diocese (DID) di Paroki St Thoms rasul Bedono, 31/7.

Kali ini misa di adakan di sebuah kebun di Sadang, Rejosari, Kecamatan Jambu, Kab Semarang Jawa Tengah. Di tengah kerimbunan perkebunan, umat dari berbagai kalangan bersama dengan peserta Asian Youth Day 2017 (AYD7) dari berbagai negara Asia.

Sebagai orang muda, lanjut Romo Adi, harus berani mengikuti Yesus. Artinya berani untuk menjalankan setiap teladan dan nasehat Yesus. “Apakah kalian siap, yang siap angkat kaki” seru omo Adi, sambil bercanda.

Baca Juga:  Kongregasi Misionaris Claris Tingkatkan Kompetensi Para (Calon) Anggota

 

Anak-anak dari Paroki St Thomas Rasul Bedono, saat menampilkan tarin Soreng

Paroki Bedono sejak lama mengembangkan pastoral alam, kebun yang menjadi tempat perayaan ini biasa dimanfaatkan sebagai wahana aktivitas anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Anak Sadang. Di sini anak diajarkan mewujudnyatakan iman dalam keselarasan dengan alam sekitar. Di sini juga menjadi tempat belajar toleransi dan kebersamaan antaragama.

Pada kesempatan ini hadir juga seorang Uskup dari Korea yang juga bergabung dalam DID di Paroki Bedono. Selain itu ada juga beberapa imam dari kore yang juga bergabung.

Namun, para peserta menjadi sangat bersemangat dan riuh saat belasan anak-anak menari Soreng sebelum berkat penutup. Peserta DID dari berbagai paroki dan negara Asia, bersama mengikuti musik pengiring tarian.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Di hari perama DID ini, di beberapa zona di Paroki Bedono mengadakan beragam kegiatan yang berbeda, di zona Sadang misalnya, malam hari mereka mengadakan kenduri dan api unggun. Sementara itu di zona pingin, peserta disuguhi kesenian Jatilan.

Antonius E. Sugiyanto

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles