HIDUPKATOLIK.com – Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk.10:25-37.
KISAH tentang orang Samaria yang baik hati menunjukkan tanggung jawab manusia terhadap cinta kasih sebagai hukum yang paling utama. Pertama, figur penderita di dalam kisah ini bukanlah pribadi yang berada nun jauh di sana. Oleh karena kondisi tanpa harapan yang dialaminya, tokoh penderita ini akan selalu menjadi orang terdekat bagi manusia lainnya. Kedua, pertolongan bagi orang yang menderita dimungkinkan oleh karena rasa belas kasih yang mendalam. Belas kasih ini melahirkan inisiatif di dalam diri manusia untuk meringankan penderitaan orang lain. Orang yang memiliki belas kasih terpanggil untuk menempatkan pribadi penderita sebagai prioritas utama yang harus dilayani. Ketiga, orang Samaria menunjukkan totalitas di dalam karya pelayanan dengan mendampingi penderita itu dari awal sampai selesai. Dia tidak hanya meringankan penderitaan tetapi juga memberikan jaminan agar pribadi bersangkutan benar-benar pulih.
Romo Marianus Oktavianus Wega
Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana Roma