web page hit counter
Rabu, 27 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Jalani Masa Karantina? Mari Bersyukur!

1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM — Kebijakan social distancing (menjaga jarak dengan orang lain dan tidak berkerumun) adalah salah satu langkah yang diyakini efektif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 yang telah merenunggut ribuan nyawa.

Bagi sebagian orang, ini bukan hal yang mudah. Dengan menjaga jarak seperti yang dilakukan sekarang ini, salah satunya dengan berkegiatan di rumah, dapat mengisolasi dan menimbulkan rasa kesepian. Namun bagi mereka yang berkeluarga atau hidup bersama orang lain, hal ini menjadi kesempatan menghabiskan banyak waktu bersama, sekaligus menjadi kesempatan untuk bersyukur dan memperbaiki relasi.

Pengawas Psikologi di Seminari Teologi St. John Vianney, Denver, Dr. Christina Lynch menawarkan beberapa saran di tengah situasi karantina, seperti dilansir CNA (21/3). Menurutnya, ada cara untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat selama pandemi ini. “Ubah kembali pikiran dan perasaan cemas hingga bagaimana anda bisa melakukan yang baik untuk orang lain. Berkomunikasi dan berbagi perasaan satu sama lain. Ini sangat penting ketika anda hidup bersama dalam jarak dekat,” katanya.

Baca Juga:  Selamat Jalan, Kardinal Ayuso …

Dr. Lynch menekankan bahwa keluarga adalah Gereja pertama. Maka semua keluarga harus memperhatikan rutinitas doa harian, termasuk membaca dan merenungkan Kitab Suci serta Rosario bersama. Baginya, doa menentukan nada sepanjang hari.

“Bersyukurlah atas berkahmu. Mintalah setiap anggota keluarga menulis daftar apa yang mereka syukuri setiap hari. Hal ini akan mengaktifkan neuron positif di otak anda di mana anda akan mulai berpikir positif terlebih dahulu sebelum berpikir negatif,” tambahnya.

Selain itu, menurut Dr. Lynch kegiatan rekreasi bersama, dapat memiliki efek positif pada suasana hati semua orang selama periode yang terasa seperti kurungan ini.

Dr. Lynch menawarkan beberapa cara untuk orang yang tinggal sendirian dan jauh dari keluarga dengan tetap mempertahankan jadwal berolahraga, berkomunitas, dan berdoa. Dia juga menyarankan untuk membuat jurnal harian, dan tetap berhubungan setiap hari dengan teman atau kerabat melalui telepon atau email.

Baca Juga:  Selamat Jalan, Kardinal Ayuso …

Pandemi ini sulit. Namun di tengah situasi sulit ini, penting untuk bersyukur dan menjaga hubungan tetap stabil, dan di saat yang sama akan membantu memadamkan rasa cemas yang berlebihan.

Herman Bataona,CMF

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles