HIDUPKATOLIK.com – Romo Erwin yang terkasih, belum lama ini saya dan istri mendapat anugerah luar biasa dari Tuhan. Kami mendapat anak setelah menanti cukup lama. Rencana dalam waktu dekat, kami akan membaptis anak pertama kami. Mohon saran dan bimbingan Romo untuk menjelaskan ihwal pemberian nama baptis dalam Gereja Katolik? Terima kasih, Romo.
Benediktus Iman, Semarang.
Saudara Iman terkasih, selamat atas kelahiran anggota baru dalam keluarga Anda. Pemberian nama Kristiani, atau sering disebut “Nama Baptis” ini lazim dilakukan di seluruh dunia. Tujuan utama dan sederhana adalah agar anak yang diberi nama itu mendapat perlindungan rohani serta meneladani santo-santa yang disandang namanya.
Cita-cita rohani ini pantas diperhatikan setiap keluarga, karena dengan nama ini pulalah kelak anak-anak dapat diberi pelajaran rohani (katekese) yang salah satunya dimulai dari kisah rohani dari nama santo-santa pelindungnya sendiri.
Sangat disarankan bahwa para imam memperhatikan juga perihal nama baptis ini, supaya jangan sampai umat yang memilih nama baptis pada kemudian hari kecewa, karena ternyata nama yang dipilihnya ternyata tidak termasuk dalam kategori santo-santa atau orang kudus. Pemberian nama selalu dapat dikonsultasikan, terutama apabila nama yang dipakai jarang digunakan atau kurang lazim, sehingga orang yang dibaptis menjadi makin mengerti makna iman melalui nama yang disandangnya.
Nama anak yang diambil dari santo-santa harus diusahakan sesuai dengan nama yang tertulis, karena jika kita memodifikasi sendiri ada kemungkinan terjadi salah tafsir dan kemudian mengaburkan makna. Sebab orang tidak menemukannya dalam daftar orang kudus atau malah nama itu mengarah pada nama lain yang justru tidak dimaksudkan.
Proses pemberian nama baptis juga perlu memperhatikan makna serta sejarah nama itu sendiri. Agar jangan sampai muncul masalah atau persoalan baru sesudah nama diberikan. Jangan semata-mata memilih nama berdasarkan atas rasa suka atau senang saja.
Sangat baik jika orangtua tidak hanya memberi nama karena nama itu terkesan indah, atau keren, melainkan terutama karena makna dan teladan yang ada di dalamnya. Jika kita merasa kesulitan, dapat juga menggunakan nama santo-santa dari tanggal lahir atau tanggal terdekat dari anak yang diberi nama baptis ini.
Mengetahui nama baptis sekaligus memperkaya iman kita sendiri, dan memberi suatu pendalaman rohani kelak untuk anak-anak kita. Nama baptis yang jelas akan memberi bekal bagi anak kita untuk menjawab makna namanya jika ditanya orang lain pada kemudian hari. Selain membuat rasa percaya diri, anak juga akan belajar menghargai iman melalui makna namanya sendiri.
Selanjutnya, anak akan berusaha untuk memperjuangkan hidup sesuai dengan nama santo-santa pelindungnya. Semoga kita semua menjadi pelopor-pelopor iman seperti para santo-santa kita. Salam sejahtera.
Pastor Alexander Erwin Santoso, MSF
HIDUP NO.50 2019, 15 Desember 2019