web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

TEMPAT TERJADI LEDAKAN, GEREJA ST MARIA TAK BERCELA NGAGEL (II)

3/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – SEBUAH ledakan terjadi di Gereja St Maria Tak Bercela Ngagel, Gubeg, Jawa Timur, Keuskupan Surabaya, Minggu, 13/5/2018.

Berikut sejarah berdirinya Paroki Ngagel, seperti dikutip dari situs resmi paroki, www.smtb.net. Perjalanan sejarah Paroki Ngagel berawal pada 1958. Pada saat itu sebagian besar daerah Ngagel dan sekitarnya merupakan persawahan dan ladang, namun pada sebagian area lain telah dimulai pembuatan kapling-kapling perumahan. [Tulisan sebelumnya…]

Pada 19 September 1971 dimulai penggalian pondasi bangunan gereja tahap pertama. Biaya pembangunan berasal dari swasembada umat dengan cara mengadakan bazaar amal dan usaha dana lain, sebagian biaya lain dari sumbangan para dermawan dan juga dari Walikota Surabaya melalui Sub Direktorat Kesejahteraan Rakyat (Kesra); dan sebagian lagi dari dana yang berhasil dikumpulkan oleh Pastor H.A. Massen CM selama cuti di Belanda.

Pembangunan gereja tahap pertama dapat berlangsung singkat. Pada 24 Desember 1972 – gereja tahap pertama diberkati penggunaannya oleh Uskup Surabaya Mgr. J. A. M. Klooster CM, dan pengguntingan pita dilakukan oleh Soekotjo, istri Walikota Surabaya. Gereja ini mempunyai daya tampung sekitar 700 umat.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Dalam perjalanan waktu, gereja sudah tak lagi sanggup menampung jumlah umat yang semakin bertambah. Maka rencana pembangunan gereja tahap kedua mulai disusun walaupun dana belum cukup tersedia dari anggaran yang direncanakan. Bermodal tekad kuat, pada 23 Oktober 1974, umat mulai menggali pondasi untuk bangunan gereja tahap lanjutan.

Segala daya dan dana dikerahkan dengan penuh semangat pengabdian; walaupun penuh dengan tantangan yang harus dihadapi.

Lantaran sakit Pastor H.A. Massen CM terpaksa meninggalkan pekerjaan untuk berobat di Belanda. Meski demikian, panitia dan umat terus melanjutkan pembangunan. Kembali dari Negeri Kincir Angin, Pastor H.A. Massen CM langsung melanjutkan pembangunan gereja. Semua usaha berjalan dengan lancar. Pembangunan gereja tahap kedua kemudian diberkati oleh Mgr J.A.M. Klooster CM. Gereja tersebut diresmikan oleh seorang Pejabat Kotamadya Surabaya dan disaksikan oleh Bimas Katolik, Kanwil Depag Dati I Jawa Timur.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Bangunan gereja tahap kedua digunakan sebagai gedung pertemuan dan dapat  disatukan dengan gereja tahap pertama; Bangunan baru itu dapat menampung hingga 1500 umat.

Pada 4 Maret 1996, Pastor Julius Haryanto CM (1994-1999), selaku Kepala Paroki mengundang Dewan Paroki dan sejumlah umat –kelak menjadi panitia renovasi gereja. Dalam pertemuan tersebut, Pastor Haryanto menggagas penambahan sebuah menara untuk lonceng, penggantian atap seng, dan menambah jumlah ventilasi.

Tugas panita adalah memikirkan, merencanakan, dan melakukan reovasi serta menggali dana baik dari umat maupun donatur dari luar paroki. Sayang, pada akhir 1997, kondisi ekonomi bangsa kurang stabil, hal ini berdampak pada rencana peremajaan gereja. Gagasan tersebut bahkan terpaksa ditangguhnya, tanpa batas waktu yang jelas.

Pada awal tahun 2000, Pastor C.B. Senti Fernandez Pr  menjadi Kepala Paroki Ngagel. Rencana merenovasi gereja muncul kembali setelah cukup lama vakum. Panitia renovasi yang sudah terbentuk sebelumnya dipanggil kembali untuk segera merenovasi dengan mengikuti petunjuk baru dari Uskup.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Begitu izin uskup keluar, dilakukan pembongkaran bangunan gedung gereja. Selama renovasi umat beribadat di balai paroki (lantai 1). Panitia menggunakan sistem tender untuk tahap struktur maupun untuk tahap penyelesaian. Usaha umat berbuah manis, gedung gereja baru rampung dan diberikati oleh Mgr J. Hadiwikarta, tepat pada ulang tahun paroki, 8 Desember 2001.

Demi mengakomodir karya pelayanan gereja dan kegiatan umat, Pastor A. Andri Noertjahja EW, Kepala Paroki Baru (2002-2007), menambah sejumlah fasilitas paroki, antara lain gedung serba guna tiga lantai, renovasi balai paroki lantai 1 dan 3, renovasi pastoran lama, pembangunan griya Maria, dan pembangunan rumah genset. Saat ini, Kepala Paroki St Maria Tak Bercela Ngagel adalah Romo Alexius Kurdo Irianto.

Yanuari Marwanto

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles