web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Seminaris Dalam Menapaki Panggilan Menjadi Imam – bagian III

3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK – Seminaris Dalam Menapaki Panggilan Menjadi Imam – bagian III

Sebuah organisasi internasional membuat iklan lowongan raksasa (baliho) di Austria bagi para pekerja berbaju kerah putih (white collar workers), ketika pengangguran meningkat di sebagian besar benua Eropa, pada akhir Juli 2012 silam.

Persyaratannya disebutkan: peka terhadap misi keagamaan dan komitmen untuk hidup selibat. Ternyata iklan billboard yang tidak lazim tersebut bermaksud untuk mengisi kembali jumlah klerus yang terus menurun, sehingga keuskupan Katolik Roma dari provinsi terbesar Austria pernah meluncurkan kampanye baliho di seluruh provinsi itu dengan tujuan untuk menjaring para pria untuk menjadi Imam.

Baca juga sebelumnya:

Dibagian ketiga ini, pembaca diajak untuk mengetahui lebih jauh mengenai Panggilan Imamat, pengertian tentang Imam, proses dan keuntungan menjadi Imam.

Pengertian Imam

Dikutip dari Kartono Heribertus, “Asiknya Jadi Romo” (Tangerang, Penerbit Media Maxima, 2012. Halaman 3), Imam pertama-tama adalah pelayan gereja, pelayan Tuhan, dan pelayan umat. “Demikianlah orang memandang kami sebagai hamba-hamba Kristus untuk membagi-bagikan misteri-misteri Allah” (1Kor .4:1).

Imam juga dapat diartikan sebagai seorang yang memperoleh karunia sakramen tahbisan sehingga orang yang bersangkutan diangkat menjadi Kristus selaku kepala gereja dan imam agung, serta menganugerahkan baginya kuasa sebagai asisten Uskup untuk merayakan sakramen-sakramen dan kegiatan liturgis lainnya teristimewa Ekaristi.

Sehingga imam bisa disebutkan  sebagai “Kristus yang lain” atau “wakil Kristus” sebab dia ditandai dengan suatu materai yang tak terhapuskan, yang menjadikan dia sebuah gambaran yang hidup dari sang Penebus. Imam dapat juga diartikan sebagi fungsionalis gereja. Sebagai fungsionalis, imam menjalankan fungsinya dalam mengungkapkan dan memperkembangkan dan mewartakan imam.

Proses menjadi Imam

Imam adalah figur umat yang artinya sosok yang harus diteladani dan diikuti oleh umat. Maka dari itu, Imam harus mampu menunjukan kualitas dirinya, sehingga untuk menjadi seorang Imam tidaklah mudah.

Ada sebuah proses panjang dan rumit yang harus dilalui seseorang untuk menjadi seorang Imam, agar seorang tersebut mampu memancarkan in persona Christi (Latin, yang berarti “dalam diri manusia Kristus”) sebagai seorang Imam.

Berikut proses yang harus ditempuh dari pendidikan menengah hingga menjadi seorang Imam:

  1. Pendidikan Seminari Menengah (setara dengan SMP/SMA: 3 tahun)

Ada pula Postulat, lamanya 1 tahun (tahap ini berlaku bagi calon yang tidak mengalami pembinaan di Seminari Menengah).

2. Masa TOR (Tahun Orientasi Rohani) atau Novisiat (1-2 tahun)

3. Masa Skolastikat/ Pendidikan Filsafat dan Teologi S1 (4 tahun)

4. Masa TOP-Tahun Orientasi Pastoral (1-2 tahun)

5. Masa Skolastikat/ Pendidikan Filsafat dan Teologi S2 (2-3 tahun)

6. Masa Diakonat

7. Tahbisan Imamat

(referensi: https://gapurawahyu.wordpress.com/2011/09/22/cara-menjadi-pastor-imam-katolik-romo-pater/)

Keuntungan Menjadi Imam

Mengacu pada penulis dari Para Wali Gereja Regio Jawa, “Kamu Adalah Saksiku (Yogyakarta, Penerbit Kanisius,1985 halaman 28), Imam adalah orang yang dipercayakan Allah secara khusus untuk menjadi perantaraan-Nya dalam memimpin domba-domba Allah, menjadi Imam mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, menjadi Imam mendapat banyak rahmat dalam kehidupan sehari-hari.

Imam juga dipandang sebagai Nabi dan Raja maka maka Imam selalu mendapat perlakuan khusus dari umatNya. Inilah keuntungan menjadi Imam:

  • Menjadi perantaraan Allah
  • Menjadi pemimpin umat
  • Kebutuhan pokok hidup terpenuhi
  • Menjadi orang terpandang dalam masyarakat
  • Pintar dalam berbahasa asing
  • Dapat memberikan sakramen kudus
  • Menjadi pemimpin dalam perayaan Ekaristi

Bersambung ke bagian IV-akhir, Implementasi Hidup Panggilan di Seminari Tuka. Nantikan besok pagi, hanya di hidupkatolik.com.

 

(ab)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles