HIDUPKATOLIK.com – Dalam perjalanan sejarah, Keuskupan Pangkalpinang sempat mengalami perpindahan Provinsi Gerejani pada masa penggembalaan Mgr Hilarius Moa Nurak SVD. Pada 1 Juli 2003, Keuskupan Palembang ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan Agung Metropolitan dan dibentuklah satu Provinsi Gerejani Palembang dengan dua sufragan, yakni Keuskupan Pangkalpinang dan Keuskupan Tanjungkarang.
Mgr Hila menggembalakan umat Keuskupan Pangkalpinang selama 29 tahun dan wafat pada 29 April 2016. Selama 14 bulan, terjadi sede vacante (takhta lowong) karena belum ada penunjukan untuk penggantinya. Kondisi ini, meskipun tidak terlalu lama, merupakan pengulangan transisi penggembalaan dari Mgr Nicolas Pierre van der Westen SSCC ke Mgr Hila, yang terjadi selama hampir sembilan tahun. Dalam kekosongan takhta ini, Uskup Tanjungkarang yang berlatar belakang Imam Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Yohanes Harun Yuwono, diberi tugas sebagai Administrator.
Masa sede vacante baru berakhir pada 28 Juni 2017. Gereja Pangkalpinang mendapat kado istimewa dari Paus Fransiskus. Bapa Suci menunjuk Minister Provinsi Ordo Fratrum Minorum (OFM) Indonesia, Mgr Adrianus Sunarko OFM sebagai Uskup baru Pangkalpinang. Keadaan ini seolah juga mengulang penunjukan Mgr Hila 30 tahun silam. Fransiskan yang tidak pernah memiliki rekam kerasulan di Keuskupan Pangkalpinang justru ditunjuk untuk menjadi Gembala Utama keuskupan ini. Hal ini mirip dengan penunjukan Mgr Hila sebagai seorang imam SVD, yang juga tidak punya rekam jejak kerasulan di Keuskupan Pangkalpinang. Meski demikian, kebahagiaan mendapatkan Uskup baru mewarnai Gereja di sana. Bak anak-anak ayam yang sudah 14 bulan kehilangan induknya, kini umat di Keuskupan Pangkalpinang akhirnya mendapatkan Gembala Utama baru.
R.B.E. Agung Nugroho