HIDUPKATOLIK.com – CARITAS Uganda membuat program untuk mendampingi sedikitnya tiga ribu pengungsi asal Sudan Selatan yang ada di Yumbe, Uganda bagian utara. Para pengungsi ini melarikan diri dari tanah air mereka akibat perang sipil di sana.
Program yang dirancang tersebut dipusatkan di Yumbe, salah satu distrik di Uganda bagian utara yang berbatasan dengan Sudan Selatan. Rencananya, program ini akan dijalankan selama setahun. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan ketahanan pangan dan memperbaiki standar hidup layak bagi para pengungsi. “Kekurangan gizi di antara para pengungsi masih sangat tinggi, terutama malnutrisi akut yang justru menimpa anak-anak di bawah usia lima tahun,†jelas Godfrey Onentho, Koordinator Caritas Uganda, seperti dilansir  Agenzia Fides (9/11). Ia ikut mendampingi para pengungsi yang menduduki kamp Bidibidi, salah satu kota di Distrik Yumbe.
Usaha Caritas Uganda ini dikonsentrasikan di Distrik Yumbe karena sebagian besar wilayahnya subur, tetapi para pengungsi tidak memiliki modal yang cukup untuk mengolahnya, termasuk kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam hal bercocok tanam. Maka dengan program setahun tersebut, Caritas berusaha agar para pengungsi kelak mampu menyediakan sendiri kebutuhan akan makanan bagi mereka.
Kini Uganda menjadi tuan rumah bagi lebih dari 480 ribu pengungsi yang datang dari Sudan Selatan. Mereka terkonsentrasi di sembilan titik pengungsian, yang tersebar di bagian utara Uganda. Mereka didampingi oleh Caritas Uganda dengan berbagai program sesuai kondisi pengungsi dan situasi tempat mereka mengungsi supaya tidak menimbulkan masalah sosial yang baru. Pendampingan bagi pengungsi yang dilakukan oleh Caritas ini mendapat dukungan dari pemerintah Uganda. Selain itu, Caritas Uganda juga mendapat dukungan dari Caritas Belgia.
R.B.E. Agung Nugroho